Masalah Pencernaan pada Individu Autis atau Gangguan Spektrum Autisme

Masalah Pencernaan dan Gangguan Spektrum Autisme

Gangguan Spektrum Autisme disebut juga dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah kondisi neurobiologis yang mempengaruhi perkembangan sosial, komunikasi, dan perilaku individu. Anak-anak memiliki prevalensi ASD lebih tinggi dibanding orang dewasa. Salah satu masalah serius yang umum dialami oleh autis adalah gangguan pencernaan. 

Hubungan antara gangguan spektrum autisme dan masalah pencernaan telah menjadi subjek pokok di Indonesia ketika berbicara tentang autisme. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa anak dengan autisme cenderung memiliki tingkat masalah pencernaan 4 kali lebih tinggi dibanding populasi umum. 

Mengenal Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Gangguan Spektrum Autisme (ASD) atau autisme adalah salah satu kondisi yang dapat mempengaruhi berbagai aspek perkembangan seseorang, termasuk perilaku, komunikasi, serta interaksi sosial. 

Salah satu karakteristik utama autisme adalah kesulitan dalam berinteraksi sosial dan komunikasi. Individu dengan ASD mungkin mengalami kesulitan dalam memahami ekspresi wajah, nada suara, atau bahasa tubuh orang lain, yang dapat membuat interaksi sosial menjadi sebuah  tantangan. 

Selain itu, mereka sering menunjukkan ketertarikan khusus pada topik tertentu dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti rutinitas yang kaku. Meskipun gejala ASD biasanya muncul pada masa kanak-kanak, diagnosis dapat terjadi pada usia berapa pun, termasuk masa dewasa. 

Penting untuk diingat bahwa individu dengan autisme memiliki banyak potensi, dan dukungan yang tepat dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan mereka dalam berbagai bidang. 

Penyebab Gangguan Spektrum Autisme (ASD)

Penyebab autisme hingga kini belum jelas. Namun beberapa hal yang dapat menjadi faktor risiko penyebab autisme adalah: 

  • Genetik
  • Infeksi dan virus
  • Ketidakseimbangan nutrisi pada masa kehamilan
  • Lingkungan yang kurang sehat seperti polusi udara
  • Makanan yang terkontaminasi logam berat

Masalah Pencernaan yang Umum Dialami

Autis sering menghadapi berbagai masalah pencernaan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Beberapa masalah pencernaan yang umum dialami oleh individu dengan autisme antara lain adalah disfungsi usus, alergi makanan, dan gangguan gastrointestinal.

1. Disfungsi Usus

Disfungsi usus adalah gangguan atau tidak normalnya fungsi usus. Hal ini mencakup berbagai masalah yang mempengaruhi kemampuan usus untuk berkontraksi, mendorong makanan dan limbah melalui saluran pencernaan, dan menyerap nutrisi dari makanan. 

Contoh disfungsi usus adalah kesulitan buang air besar, diare, dan sindrom iritasi usus besar (IBS). Gejala disfungsi usus mulai dari nyeri perut, perut kembung, rasa tidak nyaman pada perut, hingga perubahan pola buang air besar. 

2. Gangguan Gastrointestinal

Gangguan gastrointestinal adalah masalah kesehatan yang berhubungan dengan organ dan struktur dalam sistem pencernaan, seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan organ-organ lain yang terlibat dalam proses pencernaan makanan dan penyerapan nutrisi. 

Beberapa jenis gangguan gastrointestinal adalah gastroesophageal reflux disease (GERD), sindrom iritasi usus besar (IBS), hingga gastritis atau peradangan pada dinding lambung. Gejala gangguan gastrointestinal meliputi perut kembung, sakit perut, dan rasa yang tidak nyaman terus menerus.

3. Alergi Makanan

Beberapa autis memiliki sensitivitas makanan yang lebih tinggi. Mereka memiliki preferensi makanan tertentu atau menolak makanan dengan tekstur atau rasa tertentu. Alergi atau sensitif pada makanan dapat mempengaruhi asupan nutrisi mereka dan memerlukan perhatian khusus dalam merencanakan diet seimbang.

Penyebab Masalah Pencernaan pada Autis

Penyebab tingginya prevalensi gangguan pencernaan pada individu atau anak Gangguan Spektrum Autisme (ASD) sebenarnya sangat kompleks. Namun 3 hal ini menurut para peneliti adalah hal yang sangat berpengaruh dalam memicu masalah pencernaan pada autis.

Memahami hubungan antara risiko penyebab dapat membantu dalam pengelolaan masalah pencernaan yang lebih baik. Berikut 3 faktor risiko penyebab gangguan pencernaan pada individu dan anak autis. 

1. Faktor Genetik

Faktor genetik berperan penting dalam hubungan antara autisme dan gangguan pencernaan. Telah banyak studi yang menunjukkan kemungkinan adanya faktor genetik yang sama atau yang saling berhubungan. 

Jadi, jika individu atau anak memiliki anggota keluarga (terutama orang tua) dengan masalah pencernaan, maka risikonya akan semakin tinggi. 

2. Mikrobiota Usus

Mikrobiota usus atau flora usus adalah sekumpulan mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan. Autis memiliki komposisi mikrobiota usus yang berbeda dari populasi umum.

Ketidakseimbangan komposisi mikrobiota usus mengakibatkan kebocoran usus pada anak autis hingga 50%. 

Gangguan dalam mikrobiota usus dapat memengaruhi proses pencernaan, sistem kekebalan tubuh, perilaku, serta agresivitas. 

3. Pola Makan dan Nutrisi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa autis bisa saja memiliki alergi makanan. Hal ini dapat memicu diet dan nutrisi yang tidak seimbang sehingga mempengaruhi pertumbuhan.

Di sisi lain, nutrisi yang tepat dapat mendukung kesehatan pencernaan dan mengelola gejala autisme. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan pola makan dan nutrisi autis sebagai bagian dari upaya perawatan dan manajemen masalah pencernaan. 

Strategi Mengatasi Masalah Pencernaan pada Autis

Dalam meningkatkan kualitas hidup pada Gangguan Spektrum Autisme (ASD), beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengelola masalah pencernaan adalah sebagai berikut. 

1. Asupan yang Seimbang 

Memasukkan beragam jenis makanan yang kaya serat, vitamin, dan mineral adalah langkah penting dalam mendukung kesehatan pencernaan. Makanan fermentasi seperti yoghurt, probiotik, atau makanan tinggi serat seperti buah-buahan dan sayuran juga dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, yang penting untuk pencernaan yang sehat.

2. Suplemen Pencernaan

Suplemen pencernaan juga dapat mengatasi masalah pencernaan pada autis. Suplemen dengan kandungan probiotik atau enzim-enzim pencernaan dapat memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus sehingga membantu dalam proses pencernaan. 

Salah satu suplemen yang dapat diandalkan adalah Nutracare Enzyme Plus, yang dirancang khusus untuk membantu proses pencernaan dan dapat mendukung anak hingga orang dewasa dengan autisme atau Gangguan Spektrum Autisme (ASD) dalam mengatasi masalah pencernaan mereka. 

Nutracare Enzyme Plus dilengkapi dengan enzim-enzim pencernaan serta ekstrak pepaya, akar jahe, dan fenugreek, sehingga dapat membantu tubuh dalam mencerna makanan dengan lebih efisien dan mengurangi ketidaknyamanan pada area perut akibat masalah pencernaan. 

3. Konsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi

Ingat, selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi dalam menangani pencernaan individu dengan autis. 

Ditinjau oleh dr. Putri Wulandari