Bahaya Minuman Manis untuk Kesehatan

Bahaya Minuman Manis untuk Kesehatan

Minuman manis yang belakangan marak di pasaran memang sangat menggoda namun ternyata minuman ini bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah tulang seperti patah tulang (fraktur) dan osteoporosis. Bagaimana jenis minuman ini mampu memicu fraktur dan osteoporosis? Apakah ada bahaya minuman manis lain yang mengintai? Simak selengkapnya pada ulasan berikut. 

Artikel ini dipersembahkan oleh Nutracare Cal Mag Citrate, suplemen untuk kesehatan tulang, mengandung kombinasi lengkap yaitu kalsium, magnesium, dan vitamin D untuk menjaga mineral tulang sehingga tulang lebih sehat dan terhindari dari osteoporosis dan fraktur.

Kandungan dan bahaya minuman manis

Terdapat beberapa jenis minuman manis termasuk minuman soda, boba, es teh manis, dan minuman yang dikemas dan diperdagangkan dengan bebas. 

Pada dasarnya, bahaya minuman manis disebabkan oleh sumber kandungan yang kurang sehat dan jumlah takaran yang tidak sedikit. Beberapa jenis minuman manis tidak wajib mengantongi izin dari BPOM sehingga kita harus teliti untuk memeriksa kandungan gizi yang kita konsumsi setiap harinya. 

Gula 

Tubuh kita membutuhkan gula sebagai sumber energi untuk tulang, otak, dan sistem saraf namun pada minuman manis, takaran gula biasanya lebih dari batas normal. Rekomendasi maksimum gula per hari adalah 30 mg sementara minuman manis dengan ukuran 250ml biasanya mengandung paling sedikit 30 mg. 

Manis dalam jenis minuman ini berasal dari gula pasir, susu kental manis, susu evaporasi, sirup, hingga krim.  

Konsumsi gula berlebih bisa sebabkan hiperglikemia, kondisi di mana level gula darah melebihi batas normal dan bisa memicu mother of all disease atau diabetes melitus atau diabetes tipe 2, merujuk laporan dari Harvard

Obesitas, penyakit jantung, asam urat, hingga osteoporosis juga akibat dari gula berlebih.

Gula ternyata dapat mengganggu pembentukan tulang melalui tingginya level glukosa dalam darah dan meningkatkan ekskresi kalsium dan magnesium dalam urine. 

Kalsium dan magnesium adalah mineral yang sangat penting untuk kesehatan tulang. Semakin cepat kalsium dan magnesium dibuang oleh urine maka akan mengurangi komposisi mereka dalam tulang sehingga tulang menjadi lebih rentan rapuh dan bisa memicu osteoporosis dan fraktur. 

Selain itu, gula juga bisa menurunkan level vitamin D dalam tubuh. Jika tubuh tidak memiliki cukup vitamin D, penyerapan kalsium juga menjadi tidak maksimal. 

Mengganti gula dengan gula buatan yang diklaim lebih rendah kalori dan lebih tidak manis juga tidak mengurangi resiko diabetes. 

Natrium

Atau yang disebut juga dengan sodium ini adalah mineral yang dapat merelaksasi dan kontraksi otot, menjaga keseimbangan cairan tubuh termasuk elektrolit. 

Selain tersedia dalam susu, udang, dan sayuran, sodium juga ada dalam garam dapur tetapi mereka tidak sama; garam dapur ialah kristal yang mengandung sodium dan klorida. 

Batas konsumsi natrium harian di Indonesia menurut WHO ialah 2.300 mg atau hampir setara dengan satu sendok garam. Sementara konsumsi rata-rata natrium setiap hari adalah 3.400 mg. 

Minuman manis yang beredar di pasaran mengandung natrium hingga ratusan miligram dalam 1 cup ukuran sedang. Jika kamu berpikir itu tidak banyak, kamu mungkin benar tetapi perlu diingat bahwa setiap makanan dan minuman yang kita konsumsi setiap hari mengandung natrium apalagi makanan instan dan cemilan. 

Natrium yang lebih dari batas normal dapat memicu penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke, hingga hipertensi. 

Asam fosfat 

Jika kamu merasa asam dan langsung membuat mimik yang aneh saat menenggak minuman bersoda, itu disebabkan oleh asam fosfat. Asam fosfat adalah kristal yang berasal dari fosfat mineral dan dapat menimbulkan rasa asam, pedas, dan menjaga kesegaran minuman. 

Sebenarnya tubuh membutuhkan fosfat, disebut juga fosfor, untuk pembentukan tulang dan gigi akan tetapi jika jumlahnya terlalu banyak, fosfor dapat memicu patah tulang dan osteoporosis. Mereka yang mengonsumsi soda setiap hari dua kali lebih berisiko terkena osteoporosis. 

Cara alami untuk menghilangkan ketergantungan

Gula, yang disebut juga sebagai addictive drug dapat menyebabkan kecanduan karena mudah dan murah didapat. 

Meski bukan jenis “kecanduan” yang serupa dengan narkotika, gula bisa sulit ditolak karena kalori yang sebenarnya tidak membuat tubuh kenyang

Penelitian juga menemukan bahwa gula dapat mengaktifkan “reward pathways” pada otak tikus seperti efek kokain.

Ini cara yang bisa kamu lakukan untuk membatasi minuman manis supaya terhindar dari masalah kesehatan di atas. 

  • Ganti dengan buah-buahan seperti apel, alpukat, dan beri
  • Ketika kamu merasa ingin minuman manis, minumlah segelas air putih
  • Cobalah masak sendiri di rumah 
  • Perhatikan label pada kemasan, beberapa gula mungkin ditulis sebagai fruktosa, sukrosa, corn syrup, maltosa, dekstrosa, karamel, dan aspartam.
  • Konsumsi lebih banyak protein untuk mengurangi rasa lapar

Ditinjau oleh: dr. Putri Wulandari