Ciri-ciri Alzheimer di Usia Muda dan Cara Mengatasinya
Akibat gaya hidup yang kurang sehat, kasus alzheimer di usia muda menjadi lebih sering ditemukan. Alzheimer di usia muda atau disebut juga Young-onset Alzheimer terjadi saat adanya penurunan kemampuan kognitif, fungsi visuospasial (kemampuan untuk mengidentifikasi ruang dan bentuk visual), dan kemampuan berbahasa.
Alzheimer adalah penyakit degenerasi usia yang menyerang usia 65 tahun ke atas. Alzheimer di usia muda adalah jenis demensia yang jarang terjadi. Tercatat prevalensi kasus ini hanya 8%. Tapi gejala awal Alzheimer dapat berkembang pada usia muda dan akan semakin parah pada usia 30-50 tahun.
Penyebab Alzheimer di usia muda
Hingga sekarang, penyebab pasti penyakit Alzheimer belum diketahui. Para ahli menduga bahwa alzheimer disebabkan oleh jumlah 2 protein yang banyak sehingga merusak dan membunuh sistem saraf. 2 protein tersebut adalah beta-amyloid yang menumpuk sehingga disebut plak dan protein lainnya adalah protein tau.
Plak dan tau akan terbentuk secara alamiah seiring bertambahnya usia, namun pada penderita penyakit Alzheimer, jumlah plak dan tau ada banyak sekali. Belum diketahui penyebab produksi protein berlebih pada penderita Alzheimer.
Mereka yang memiliki keluarga dengan riwayat penyakit Alzheimer memiliki resiko lebih tinggi terkena Alzheimer. Hal ini disebabkan adanya mutasi gen (APP, PSEN1 or PSEN2) yang berpotensi menurun ke keluarga. Jika Anda mengalami mutasi salah satu dari gen di atas, Anda mungkin akan terkena Alzheimer sebelum usia 65 tahun.
Ciri-ciri Alzheimer di usia muda
Gejala-gejala awal Alzheimer di usia muda meliputi:
- Sering lupa tanggal-tanggal penting
- Sulit mengingat rute perjalanan
- Sulit mengingat hal-hal yang baru dibicarakan
- Sulit memecahkan masalah
- Susah menemukan kata yang tepat saat berbicara
- Susah mengingat letak barang
- Perubahan suasana hati dan sifat atau tingkah laku
- Menjauh dari interaksi sosial
Cara mencegah dan mengobati Alzheimer di usia muda
Semua jenis demensia, termasuk Alzheimer adalah penyakit yang hingga kini belum ada obatnya. Matt Huentelman, seorang profesor Neurogenomics dari Amerika Serikat menyebutkan bahwa untuk mencegah penyakit Alzheimer, Anda perlu melakukan aktivitas yang baik untuk kesehatan otak.
Aktivitas yang baik untuk kesehatan otak agar mengurangi resiko Alzheimer pada usia muda, yaitu:
- Olahraga
- Tidur 7 hingga 8 jam setiap hari
- Hindari merokok
- Aktif bersosialisasi dan berkomunikasi
- Makan makanan pendukung seperti sayuran hijau, ikan yang tinggi omega-3 seperti salmon, tuna dan sarden
Kesehatan otak dan sirkulasi darah yang lancar
Kunci utama agar otak tetap sehat dan bekerja optimal adalah lancarnya sirkulasi darah ke otak. Darah berfungsi untuk mengantar oksigen dan nutrisi. Tanpa oksigen dan nutrisi, sel otak tidak dapat bekerja dengan benar. Terganggunya atau berhentinya sirkulasi darah dapat membunuh sel otak.
Hal ini bisa meningkatkan resiko penyakit demensia, terutama demensia vaskular. Penderita demensia vaskular akan sulit berkonsentrasi, perubahan tingkah laku, kemampuan berbahasa menurun, dan tremor.
Sehingga penting sekali menjaga sirkulasi darah tetap lancar dengan melakukan aktivitas fisik dan makanan yang akan meningkatkan sirkulasi darah.
Ada juga herba yang telah lama digunakan untuk memperbaiki sirkulasi darah, yaitu ginkgo biloba. Ginkgo biloba adalah tanaman purba yang telah tumbuh selama ribuan tahun dan banyak digunakan untuk kesehatan, terutama meningkatkan kualitas sirkulasi darah. Manfaatnya bisa diambil dari daun dan bijinya.
Ekstrak ginkgo biloba bisa Anda dapatkan melalui Nutracare Ginkgo Biloba, suplemen dengan ekstrak ginkgo biloba yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah, sehingga meningkatkan sirkulasi dengan pelebaran pembuluh darah.
Ditinjau oleh: dr. Putri Wulandari