Manfaat Puasa bagi Penderita GERD
Memasuki bulan suci merupakan waktu yang ditunggu-tunggu bagi sebagian besar orang, terutama para Muslim. Namun tidak bagi penderita GERD atau gastroesophageal reflux disease, karena mereka harus berpuasa 12 hingga 13 jam sehari. Namun apa sebenarnya itu GERD? Apa itu sama dengan maag?
GERD dan perbedaannya dengan maag
GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah penyakit yang terjadi saat katup di bawah esofagus (saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung) melemah dan tidak dapat menutup secara sempurna.
Saat makanan yang dikonsumsi turun dari kerongkongan dan melewati katup ini hingga masuk ke lambung, katup ini akan otomatis tertutup. Namun pada penderita GERD, katup ini melemah sehingga meningkatkan risiko naiknya makanan ke tenggorokan dan menimbulkan rasa asam di mulut dan panas (heartburn) di dada.
Sementara maag atau secara medis disebut gastritis adalah peradangan, iritasi atau erosi pada dinding lambung sehingga menimbulkan rasa tidak aman, terutama setelah makan dengan jumlah dan komposisi tertentu. Banyak pula orang yang menyebut maag dengan penyakit refluks asam lambung meski kedua hal tersebut sama sekali berbeda.
Refluks asam lambung (acid reflux) merupakan naiknya makanan atau nutrisi dalam lambung ke esofagus. Bedanya dengan GERD, refluks asam lambung memiliki intensitas lebih sedikit. Saat Anda mengalami gejala naiknya asam lambung dalam 2 hingga 3 kali selama seminggu, bisa jadi Anda menderita GERD. Dalam kata lain, GERD merupakan acid reflux kronis.
Gejala GERD
Kebanyakan orang yang menderita GERD akan mengalami sensasi panas (heartburn) di dada atau ulu hati. Faktor yang dapat memperparah GERD pun bisa sangat bervariatif, seperti berbaring atau tidur setelah makan dan mengonsumsi makanan pemicu seperti pedas dan asam.
Berikut gejala yang sering dijumpai:
- sakit dada
- bau napas
- asma
- sulit menelan
- gigi mudah keropos
- batuk kering terus menerus
- sensasi terbakar atau panas di dada
- regurgitasi atau naiknya makanan atau cairan ke kerongkongan atau mulut
Manfaat puasa
Puasa tidak hanya dapat menurunkan berat badan namun juga menurunkan tekanan darah dan level kolesterol. Untuk lambung, puasa dapat menurunkan sekresi asam lambung sehingga menurunkan risiko GERD dan acid reflux.
Menurut Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, puasa dapat menurunkan risiko GERD karena saat puasa, konsumsi makanan dan cemilan yang dapat menstimulasi naiknya asam lambung berkurang, begitu juga dengan aktivitas seperti merokok. Pola makan yang teratur, yaitu hanya saat sahur dan berbuka juga dinilai berpengaruh.
Cara puasa aman bagi penderita GERD
Agar puasa aman dan lancar, Anda bisa melakukan 5 hal sederhana di bawah ini.
- Sahur dan berbuka tepat waktu
- Makan secara perlahan
- Makan dengan porsi kecil
- Jangan langsung tidur setelah sahur
- Hindari makanan pemicu seperti gorengan, makanan pedas dan asam dan minuman berkafein
Untuk mendukung puasa Anda, bila perlu konsumsi Nutracare Enzyme Plus. Kombinasi kandungan ekstrak daun pepaya, akar jahe dan fenugreek di dalamnya dapat membantu meredakan kembung, heartburn dan mendukung kesehatan sistem pencernaan.
Selain itu, terdapat kumpulan enzim yang penting bagi tubuh, terutama pencernaan. Enzim adalah protein katalis (yang dapat mempercepat reaksi) kimia pada proses pencernaan makanan. Tanpa enzim, nutrisi pada makanan tidak dapat diserap oleh tubuh. Enzim-enzim dalam Nutracare berupa Protease, Amilase, Invertase, Alpha-galaktosidase dan Lipase.
Ditinjau oleh: dr. Putri Wulandari