Potensi Gangguan Kognitif dan Solusinya

Otak manusia merupakan salah satu organ yang sangat berperan dalam menentukan kualitas kehidupan seseorang. Proses pembentukan otak manusia dimulai sejak janin (kehamilan 18 minggu) sampai di umur 2 tahun, namun perkembangan kecerdasan otak berlangsung hingga umur 22 – 27 tahun. Seiring dengan bertambahnya usia, pada usia 27 tahun terdapat beberapa penurunan beberapa fungsi kognisi diantaranya penalaran, visualisasi ruang dan kecepatan pemikiran. Setelah usia 40 tahun, volume otak akan berkurang sekitar 5% tiap dekade yang dapat menimbulkan gangguan kognisi seperti penurunan memori dan pikun (dementia).

Selain diakibatkan penurunan kualitas otak secara alami, gangguan kognitif juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor lain yakni:

  • Kelainan genetik/bawaan lahir.
  • Infeksi virus/bakteri.
  • Konsumsi obat-obatan tanpa sepengawasan dokter.
  • Cedera/kecelakaan pada bagian kepala (otak) atau bagian tulang punggung dan
  • Gaya hidup tidak sehat (terlalu banyak konsumsi munuman beralkohol dan kurang asupan gizi).

Secara global, jumlah penderita dementia sebanyak 44 juta pada tahun 2013. Diperkirakan meningkat menjadi 76 juta pada tahun 2030 dan 13 juta pada tahun 2050. Sedangkan di Indonesia, jumlah penderita dementia sebanyak 1 juta pada tahun 2015, diperkirakan meningkat menjadi 1,8 juta pada tahun 2030 dan 3,9 juta pada tahun 2050. Oleh karena itu perawatan kesehatan otak sedini mungkin sangat dibutuhkan untuk mencegah hal tersebut.

Cara Menjaga Kesehatan Otak Anda:

Untuk menjaga kesehatan otak agar tetap dalam kondisi yang terbaik dan terhindar dari gangguan kognitif, Anda perlu mengonsumi beberapa nutrisi esensial yaitu:

  • Ekstrak Ginko Biloba:
    Ginkgo biloba diketahui dapat meningkatkan aliran darah otak dan berperan sebagai antioksidan, melindungi kerusakan sel otak
  • Omega 3 (Ikan):
    Omega-3 mengandung: Docosahexaenoic Acid (DHA) dan Eicosapentaenoic Acid (EPA) yang mampu mencegah kepikunan dini, karena sifat antiinflamasinya yang kuat sehigga dapat mencegah kerusakan sel otak.
  • Vitamin B6 & Asam Folat:
    Berperan untuk produksi neurotransmitter, metabolisme asam nukleat dan reaksi metilasi sehingga menunjang kinerja dan fungsi otak serta menghambat penyusutan sel otak/atrofi
  • Antioksidan (Berries):
    Antioksidan merupakan zat yang melindungi sel-sel otak dari proses oksidasi sehingga mampu mencegah terjadinya kerusakan dan kematian sel-sel otak.