Varian Delta: 5 Hal Yang Wajib Kita Ketahui
Seperti mengikuti jejak India, angka kasus harian Covid-19 di Indonesia meroket sejak Juni 2021 lalu. Salah satu faktor penyebabnya adalah masuknya virus corona baru yaitu varian delta. Apa saja yang harus kita ketahui dari virus corona varian yang ini? Simak di artikel ini.
Delta adalah nama yang diberikan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) untuk jenis virus corona berkode B.1.617.2. Varian delta ini pertama kali ditemukan di India pada Desember tahun 2020 lalu, dan dengan cepat menjadi varian virus corona paling dominan di India dan Inggris.
5 Hal Penting Soal Varian Delta
Untuk menghindari varian ini, kita harus lebih dulu mengenalnya. Berikut 5 hal penting seputar virus corona varian delta yang sebaiknya kita ketahui.
1. Varian delta lebih menular
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menyebut virus corona varian ini sebagai “yang tercepat dan terkuat.” Menurut F. Perry Wilson, seorang ahli epidemiologi Yale Medicine, varian Delta menyebar 50 persen lebih cepat dari Alpha, dan 75 persen lebih menular daripada yang asli.
2. Mengancam orang yang belum divaksinasi
Orang yang belum divaksinasi COVID-19 paling berisiko tertular varian delta. “Sebuah studi di Inggris menunjukkan bahwa anak-anak, dan orang dewasa di bawah 50 tahun, 2,5 kali lebih berisiko terinfeksi Delta,” kata Inci Yildirim, dokter spesialis penyakit menular dan ahli vaksin Yale Medicine.
3. Bisa menurunkan efektivitas vaksin
Studi di Skotlandia tentang tingkat keparahan Delta menunjukkan bahwa, varian Delta sekitar beresiko dua kali lebih besar untuk mengakibatkan rawat inap pada orang yang belum divaksinasi daripada varian Alpha.
Selain itu varian ini juga mampu menurunkan efektivitas vaksin-vaksin COVID-19 menurut analisis Public Health England:
- Vaksin Moderna: 72% efektif mencegah Covid-19 Delta bergejala, dan 96% efektif mencegah rawat inap akibat Covid-19 Delta.
- Vaksin Oxford-AstraZeneca: 60-67% efektif mencegah Covid-19 Delta bergejala dan 92% efektif mencegah rawat inap akibat Covid-19 Delta.
- Vaksin Sinovac dan Sinopharm: belum ada data tingkat efektivitas vaksin untuk mencegah Covid-19 Delta bergejala.
- Vaksin Pfizer-BioNTech: 79-88% efektif mencegah Covid-19 Delta bergejala dan 96% efektif efektif mencegah rawat inap akibat Covid-19 Delta.
- Vaksin Bharat Biotech: 65,2% efektif mencegah Covid-19 Delta bergejala.
4. Vaksinasi adalah perlindungan terbaik
Meskipun varian ini membuat efektivitas vaksin menurun, namun hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mendapatkan vaksinasi lengkap. “Semua data menunjukkan bahwa orang yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap bisa mendapatkan perlindungan terhadap varian Delta dan varian lainnya,” jelas Angela Rasmussen, ahli virus University of Saskatchewan.
5. Tetap Jaga Daya Tahan Tubuh
Vaksinasi memang penting untuk mencegah penularan virus corona. Namun yang lebih penting lagi adalah tetap jaga daya tahan tubuh. Penuhi kebutuhan nutrisi dan mineral tubuh agar sistem imun tetap bekerja optimal.
Salah satu vitamin yang diperlukan untuk menjaga sistem imun adalah Vitamin C (Ester C). Vitamin ini juga merupakan sumber antioksidan bagi tubuh. Pilihlah suplemen vitamin C jenis Ester C, seperti Nutracare EsterC 500, karena tidak bersifat asam sehingga lebih tidak perih di lambung.