Cara Menyelamatkan Diri dari Stroke

Di muka bumi ini banyak sekali penyakit yang dapat menyerang sewaktu-waktu dan mengganggu aktivitas manusia, baik penyakit akut hingga kronis. Berbicara tentang penyakit kronis, penyakit yang tergolong jenis ini sering kali tidak hanya menggangu kelancaran hidup manusia, namun seringkali juga bisa menyebabkan kematian.

Salah satu penyakit kronis yang paling berbahaya dikenal dengan nama stroke. Stroke merupakan penyakit yang menyerang organ vital manusia yakni otak, yang memiliki fungsi penting bagi kelangsungan hidup manusia. Penyakit stroke sudah menjadi isu kesehatan yang telah mendunia dan semakin lama semakin menanjak tingkat kejadiannya, dan justru kenaikan kasus lebih banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut riset Balitbangkes Kementerian Kesehatan, kematian akibat penyakit stroke menduduki peringkat pertama. Terbukti pada tahun 2014, stroke menyumbangkan angka kematian terbesar yaitu sejumlah 8775 orang atau sebanyak 21,1%. Sedangkan secara global, stroke merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia.

Stroke atau Cerebrovascular Accident (CVA) adalah penyakit yang terjadi karena hilangnya fungsi-fungsi otak dengan cepat akibat gangguan suplai darah ke otak. Hal ini dapat terjadi karena berkurangnya aliran darah akibat  penyumbatan maupun adanya pendarahan. Stroke dibagi menjadi dua, yaitu:

  • Stroke Iskemik: yang terjadi karena berkurangnya aliran darah ke otak misalnya karena penyakit Diabetes mellitus, Hiperkolesterolemia
  • Stroke Hemorhagik: yang terjadi karena bocornya pembuluh darah arteri di otak misalnya karena penyakit hipertensi.

 

Kapan Stroke Menyerang Manusia?

Penting untuk diketahui, faktor risiko penyakit stroke sangat beragam. Sesuatu yang pasti adalah mayoritas terpicunya stroke adalah disebabkan oleh terpeliharanya pola hidup yang tidak sehat. Walau begitu para praktisi medis juga menyatakan faktor bertambahanya usia juga bisa jadi memicu meningkatnya risiko serangan stroke. Berikut beberapa faktor risiko stroke yang perlu Anda ketahui:

  • Faktor bertambahnya usia seseorang.
  • Tekanan darah yang terlampau tinggi.
  • Tingginya kadar gula dalam darah.
  • Terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi kolesterol.
  • Memiliki anggota keluarga dengan riwayat stroke.
  • Aktif merokok dalam jangka panjang.
  • Kurang bergerak atau kurang berolahraga secara rutin.

 

Stroke diketahui merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa saja, namun berdasarkan angka kejadian pada manusia, orang yang telah mencapai usia di atas 65 tahun lebih berisiko terserang stroke. Tingkat kejadian stroke juga dapat dialami orang yang berada di bawah usia 65 tahun. Data menyatakan 25% kasus stroke dialami oleh orang berusia di bawah 65 tahun bahkan stroke juga bisa menyerang anak-anak. Lalu apa tindakan yang siaga kita untuk mendeteksi dini stroke?

Deteksi dini penyakit stroke dapat dilakukan dengan beberapa tahap ini, dan jika hal ini terjadi segerakan untuk menghubungi dokter terdekat.

  1. Ketidakseimbangan pada wajah
    Ketika tersenyum, wajah terlihat tidak simetris.
  2. Lengan menjadi lemas
    Saat kedua tangan diangkat, satu tangan terasa lemas.
  3. Kesulitan berbicara
    Sulit berbicara dengan jelas.

 

Cara Mencegah Stroke

Stroke memang berbahaya tapi bukan berarti tidak bisa dicegah. Pencegahan penyakit stroke memang membutuhkan komitmen dan dilakukan sedini mungkin. Karena akan sulit memang untuk mencegah stroke jika kebiasaan buruk atau pola hidup buruk sudah dilakukan selama bertahun-tahun. Jika memang sudah terlanjur kini saatnya Anda mulai mengubah kebiasaan tersebut, karena paling tidak usaha yang Anda lakukan dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit stroke, berikut beberapa di antaranya: 

  • Makan dengan pola makan yang teratur dengan asupan nutrisi yang tepat
    Perbanyak asupan yang baik bagi kesehatan tubuh seperti sayur dan buah-buahan terutama avokad, minyak ikan, minyak zaitun, minyak nabati, serta kacang-kacangan dan biji-bijian. Sebaliknya hindari makanan berlemak jenuh tinggi dan makanan olahan.
  • Rutin melakukan pemeriksaan gula darah dan kadar kolesterol darah
    Pastikan Anda tidak menderita penyakit kardiovaskular karena penyakit tersebut erat kaitannya dengan stroke. Bila Anda menderita penyakit kardiovaskuler, segera lakukan penanggulangan yang benar agar tidak semakin parah.
  • Hindarkan diri dari rokok dan minuman keras (beralkohol)
    Merokok dapat mempersempit pembuluh arteri dan membuat darah cenderung menggumpal, sedangkan minuman beralkohol dapat menyumbat pembuluh arteri sehingga menganggu kesehatan kardiovaskular dan meningkatkan risiko stroke.
  • Jika perlu, konsumsi suplemen kesehatan.
    Suplemen kesehatan juga dapat membantu Anda menjaga kondisi tubuh serta menjauhkan Anda dari risiko penyakit stroke. Nutracare merupakan brand produk suplemen kesehatan dengan varian produk yang lengkap, dan beberapa di antaranya memiliki kemampuan untuk membantu mencegah penyakit stroke, yakni:

    1. Flax Seed Oil
      Nutracare Flax Seed Oil, merupakan asupan omega-3 yang bersumber dari sumber nabati. Kandungan omega-3 dari Flax Seed Oil membantu menurunkan kadar kolesterol yang dapat mengurangi risiko terjadinya penumpukan plak dalam pembuluh darah dan mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular, salah satunya stroke.  Nutracare Flax Seed Oil lebih aman dikonsumsi terutama bagi mereka yang memiliki alergi asupan hewani.
    2. Omega 3-6-9
      Nutracare Omega 3-6-9 berasal dari tumbuhan dan ekstrak minyak ikan laut perairan dalam seperti salmon dan mackerel. Selain kandungan Omega 3-6-9, produk suplemen kesehatan ini juga mengandung Gamma Linolenic Acid (GLA) yang mampu membantu penurunan kadar kolesterol dan membantu menormalkan tekanan darah saat stress berlebih.
    3. Wild Alaskan Salmon Oil
      Nutracare Wild Alaskan Salmon Oil, adalah suplemen kesehatan yang kaya akan omega-3, EPA dan DHA yang diekstrak dari ikan salmon liar di perairan Alaska. Asupan EPA dan DHA yang seimbang dan mencukupi kebutuhan harian mampu membantu menjaga kesehatan kardiovaskular dengan menurunkan tensi darah, mengontrol detak jantung, menurunkan kadar kolesterol jahat, dan meningkatkan HDL (lemak baik) dalam darah.