Osteoarthritis Ancam Degradasi Kualitas Hidup

Osteoarthritis merupakan sebuah penyakit degeneratif yang membuat tubuh mengalami batasan dalam bergerak. Hal ini disebabkan oleh sendi-sendi terasa sakit dan kaku saat ingin digerakan. Penyakit osteoarthritis diketahui sebagai penyakit yang paling umum dari jenis arthritis. Seperti yang kita tahu, tubuh manusia tersusun atas rangka-rangka tulang di mana setiap tulang tersebut dilekatkan oleh sesuatu yang diberi nama sendi. Selain melekatkan antar tulang, sendi juga memiliki fungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan beberapa tulang tersebut dapat digerakan.

Manusia memiliki 360 sendi, di mana masing-masing sendi ini memiliki perannya masing-masing. Pada kasus osteoarthritis, umumnya penyakit ini menyerang sendi yang menunjang pergerakan tubuh manusia seperti sendi-sendi pada daerah tangan, lutut, pinggul, dan tulang punggung. Namun begitu tidak berarti tidak ada kemungkinan osteoarthritis dapat menyerang bagian sendi lainnya.

Gejala osteoarthritis umumnya berkembang secara perlahan-lahan dan semakin parah seiring waktu. Tingkat keparahan gejala penyakit ini bisa berbeda-beda pada tiap penderita serta lokasi sendi yang diserang. Rasa sakit dan kaku pada sendi merupakan gejala utama osteoarthritis. Gejala ini bahkan bisa membuat penderita kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari, sehingga rasanya bagai orang yang dipenjara.

Rasa sakit atau nyeri pada sendi biasanya akan muncul ketika sendi digerakkan dan sensasi kaku akan terasa setelah sendi tidak digerakkan untuk beberapa waktu, misalnya saat bangun pagi. Berikut beberapa gejala lain osteoarthritis yang dapat kita kenali:

Gejala Osteoarthritis

  • Terdengar suara gemeretak pada sendi yang sakit.
  • Terjadinya pembesaran/pembengkakan pada sendi
  • Rasa nyeri dan kaku yang datang dan pergi atau terjadi secara terus menerus.
  • Timbul rasa nyeri saat melakukan aktivitas yang berat.

 

Kondisi Osteoarthritis di Indonesia

Di Indonesia, ternyata osteoarthritis menjadi penyakit yang kerap diderita terutama pada usia di atas 60 tahun. Prevalensi osteoarthritis sendiri mencapai 65%  pada usia di atas 61 tahun, dengan osteoarthritis lutut sebagai jenis yang memiliki penderita cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita.

Berdasarkan provinsi, hasil penelitian Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa di Indonesia, provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan provinsi dengan prevalensi osteoarthritis tertinggi yaitu sekitar 33,1% sedangkan Riau adalah provinsi dengan prevalensi terendah yaitu sekitar 9%. Data dari Rumah Sakit di Indonesia juga menunjukkan bahwa 73% pasien poli rheumatologi di RS Hasan Sadikin Bandung serta 56,7% pasien di poliklinik Rheumatologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta didiagnosis menderita osteoarthritis. Hingga saat ini ada beberapa kondisi yang dicurigai menjadi pemicu terjadinya penyakit osteoarthritis, beberapa diantaranya adalah:

  1. Usia: Seiring bertambahanya usia khususnya mereka yang telah memasuki usia 45 tahun keatas, maka semakin tinggi pula risiko seseorang tersebut terkena penyakit ostoarthritis.
  2. Jenis kelamin: Dibanding pria, kasus osteoarthritis lebih sering ditemukan pada wanita.
  3. Obesitas: Berat tubuh yang dipikul oleh sendi juga menjadi faktor yang berpengaruh akan timbulnya penyakit osteoarthritis, oleh karena itu jagalah berat badan yang ideal.
  4. Cedera pada sendi: Risiko osteoarthritis akan lebih besar muncul bagi mereka yang mengalami cedera sendi dan pernah menjalani operasi sendi.
  5. Faktor keturunan: Osteoarthritis diduga memiliki potensi yang lebih besar diidap oleh orang dengan riwayat keluarga menderita osteoarthritis.

Selain faktor di atas, beberapa mengidap penyakit arthritis lain seperti penyakit asam urat atau rheumatoid arthritis juga dapat memicu timbulnya penyakit osteoarthitis.

Solusi Mencegah Penyakit Osteoarthritis

Seperti penyakit-penyakit lainnya, penyakit osteoarthritis sangat mungkin untuk dicegah. Dokter Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, M Rizal Chaidir mengatakan, orang yang gemuk atau kelebihan berat badan akan lebih berisiko mengalami radang sendi, khususnya pada bagian lutut. Lutut akan menahan beban lebih berat pada orang yang obesitas. Oleh karena itu beberapa solusi terbaik untuk mencegah terjadinya osteoarthritis adalah dengan menjaga pola hidup yang sehat dan berat badan yang ideal.

Pencegahan osteoarthritis dapat dimulai dengan rutin berolahraga. Meski begitu, tidak semua jenis olahraga yang dilakukan dapat menjaga Anda dari osteoarthitis, olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang dapat menggerakan semua sendi seperti senam atau berenang agar sendi-sendi tidak terasa kaku.

Konsumsi makanan tertentu juga bisa memperkuat persendian. Makanan yang baik untuk mencegah osteoarthritis antara lain, wortel, bayam, salmon, yang mengandung vitamin D seperti telur, susu, hingga kacang-kacangan. Namun bila Anda termasuk orang yang aktif sebaiknya konsumsi juga suplemen kesehatan sendi bila diperlukan. Suplemen kesehatan sendi akan membantu menjaga kesehatan sendi dengan lebih optimal karena seperti yang kita tahu, nutrisi pada makanan sangat mungkin berkurang konsentrasinya pada saat proses pemasakan.

Suplemen Sendi dari Bahan Alami

Sebagai brand yang memprioritaskan kualitas dan efikasi produk yang unggul dan aman, Nutracare memberikan solusi untuk mencegah terjadinya osteoarthritis berbentuk suplemen kesehatan yang memiliki bahan dasar alami. Nutracare Joint Formula, merupakan suplemen alami dari tulang rawan ikan hiu (mengandung Glucosamine) serta cangkang kepiting, lobster, dan udang (mengandung Chondroitin) yang sudah teruji klinis efektif merangsang perbaikan tulang rawan dan sendi yang mengapur seiring bertambahnya usia.

Berdasarkan data yang dikeluarkan National Institute of Health, disebutkan juga bahwa Glucosamine dan Chondroitin memiliki kemampuan yang setara dengan obat-obatan penghilang nyeri sendi akibat peradangan sendi.

Ditinjau oleh:
dr. Rony Wijaya
Medical Marketing
PT. Indocare Citrapasific